Monday, April 24, 2006

Bad interest

Saat bimbang itu datang kenapa aku harus dihadapkan pada poin-poin tampahan yang harus aku pilih. Poin itu seakan ku anggap selingan dalam perannya masing-masing. Tapi jujur aku tak ingin beranggapan seperti itu, tapi kenapa kulakukan itu. Selingan yang nyata namun tak kusadari hingga akhirnya kupilih poin itu satu persatu dan nuraniku berdesir dan katakan "aku salah...salah..dan salah". Kenapa harus ini? Apa yang aku lakukan? Harus bagaimana aku layaknya 'aku adalah aku dari kisah aku seorang aku' motto yang slama ini ada dan slalu tumbuh dalam diriku.
Lagi-lagi keluhan yang menguap! Kutujukan pada siapa? Untuk siapa? Dan kenapa?
Pertanyaan klasik yang slalu hadir tiap langkahku. Maafkan aku bila harus seperti ini. Aku tak tahu seperti apa smua yang tlah ada.
Mungkin maaf tak cukup untuk smua ini!? Namun awal langkah perbaikanku mulai dari kata maaf. Makasih smuanya...smua...dan smua tanpa terkecuali.